Kepompong

“Adakah menjadi satu dosa jika saya berharap, berniat suci dan kadang-kala berimaginasi liar.”
-Seorang karakter dalam filem indie yang aku lupa tajuknya-

Ya, kepompong duniawi ini punya rasa
kepompong duniawi ini di-ilhamkan
disuntik naluri dan kotak emosi
untuk menjadi manusia dan bersama manusia

Namun
kepompong sial ini makin tua
tua dengan garis-gari prejudis
komplesi tona ilmu dari buku teks
bulu pubik dan janggut tumbuh
tumbuh dari pengalaman terhantuk lalu sedar

haa, mengeluh dari tekak kering
dahagakan riak warna iris
jus garis antara bibir dan kulit
epiderma dan urat darah

“Luahan rasa biarkan tak punya jawaban nya, biarkan ia hanya sekadar jeritan ke gaung, biar gema satu semesta semoga tenang hati kecil ini.”
-Seorang karakter dalam filem indie yang aku lupa tajuknya-

Karya agung pencipta realiti
lembut dan hipnotik
suam dan ketagih
sebab Kais hilang akal
ilham kurniaan tuhan cukup tanpa haruman ambrosia merah
khayal aku sejenak separa hari
kotak kepala dan syaitan menari-nari
dendangan nafsu
tapi cita ini melampaui nafsu
melampaui kewujudan kepompong hina ini

Rama-rama monark migrasi
dengan perang sayap
riak kelibut kabut siulan jingga dan ireng
kenapa rama-rama hijrah dan migrasi?
terilhamnya cinta dan kemandirian kewujudannya
turunnya antara probosis dan stemmata

Kepompong sial ini statik
bodoh hanya ungkap puisi
tak punya tindakan
terbiar baring atas tilam malas
bantal mimpi

Mengapa dipersonafikasikan sebagai
kepompong?
kopeknya lapisan krisalis
adalah keluarnya jiwa dan nyawa sebagai
rama-rama dan kembali kepada pencipta
jadi papilon dan nikmati manisan nektar sorga
atau siksa racun serangga.

“Pabila aku tonton filem seram, aku tutup mata ku kerna takut. Pabila anjing kejar aku, aku lari kerna takut. Tapi aku paling takut pabila tak lagi berjumpa dengan mu.”
-Seorang karakter dalam filem indie yang aku lupa tajuknya-

ditulis dengan sakit bontot dan tak boleh tidur

salam

Aku tak romantik, tapi takut.