Dan Kamarku Pun Menangis


Aku dibangunkan dengan selingkuhmu
bergantungan di kupingku.
Ia berdatangan lagi mengucapkan
berita semalam.

Di luar, angin bergaduh membawa
kedinginan masuk.
Di kamar ini, suaramu menjadi ribut melekat
pada dinding dan mengering.

Seperti wajahku yang dadu, dadaku
merusuh angan-angan kita kemarin.
Tidak ada kata-kata baik dari bibirku
yang luka, kerna seluruh sisi kamar ini
mencair dan menitikkan memoir ke mataku.