Potret Seorang Pelakon Pentas Dunia


Falsampah : "Ketiak anak orang kaya belum tentu wangi dan ketiak anak orang susah belum tentu busuk"


Hebat sungguh  engkau kawan,
Berdiam diri dan sabar melawan,
Amarah mendatang wuduk kau angkat,
Jernihkan suasana dengan senyuman,
Manis menguntum di bibir,
Keruh engkau halau sejauh mungkin.

Dalam senyuman itu aku tahu banyak rahsia,
Aku yang paling dekat mendengar segala  rintihan hati,
Entah bila aku boleh melihat hati koyakmu terjahit,
Mungkin bila bahagia bertandang,
Tiada lagi engkau berasa kecundang,
Yang pastinya ia akan datang tanpa diundang,
Sabar menunggu giliranmu.

Diri mula rasa bosan menjadi penonton,
Cukuplah kawan tamatkanlah lakonan,
Aku tahu jiwamu rabak,
Ada sepihannya yang terkopak,
Lalu di sudut gelap engkau campak,
Butiran seperti kaca itulah duka.

Satu harapan seribu desiran,
Sinar bahagia pasti kau lukiskan,
Dalam sebuah potret yang engkau namakan,
"Inilah kehidupan, banyak celaka, banyak duka, banyak lagi lara",
Kenangan diheret ke sebuah potret,
Senyuman kembali bercahaya.