Kisah Pendek Yang Menceritakan Kesedihan

Dan di luar pintu ini, setiap bekas tapak kaki kau melangkah, masih terlihat jelas pada aku. Betapa sempurnanya bentuk, lebar, panjang kaki kau dan setiap langkahan gagahnya. Bersama jari yang panjang-panjang dan kurus. Sungguh aku rindu pada waktu kita sedang duduk2 depan tv, waktu suka kamu pada aku terpancar2 dalam mata, waktu kita ukur tapak tangan siapa lebih besar, jari siapa lebih pendek, kulit siapa lebih cerah dan bicara tentang masa hadapan yang akan kita susunkan. Waktu yang kalau diulang rasanya takkan sama, kerana suka kau pada aku sudah tak ada.


2 Responses to Kisah Pendek Yang Menceritakan Kesedihan

Puput. said...

dark half . giler lama x komen . aku pon x igt mana 1 blog yg salu aku komen . gila lama xbaca karya2 ko ni . rindu ahh dunia blogger . pape pon all the best tau . peaceeeee !!!!

Puput. said...

dark half . giler lama x komen . aku pon x igt mana 1 blog yg salu aku komen . gila lama xbaca karya2 ko ni . rindu ahh dunia blogger . pape pon all the best tau . peaceeeee !!!!