Sungguh
aku
sini
kau
sana
jauh
sangat jauh
kerna lewat malam
kerna kutakpunya kenderaan
jika tidak
akanku ke sana
memelukmu
melutut
memohon maaf darimu
sungguh
sungguh
sungguh
Hai!
komen
arkib
-
▼
2012
(213)
-
▼
February
(26)
- [SIRI BERSIRI] Malam Pertama (vii)
- [SIRI BERSIRI] Malam Pertama (vi)
- Kau Aku
- Malam yang Hening
- Sungguh
- :: Rintih Anak Pengemis ::
- Senyum (Yang Kini Merupakan Perkataan Haram Bagi Aku)
- Celaka
- [Kispen] Gabrielle dan Theodore.
- Sepasang mata bening di pinggir Pasar Budaya, Kual...
- [SIRI BERSIRI] Malam Pertama (v)
- [SIRI BERSIRI] Malam Pertama (iv)
- [SIRI BERSIRI] Malam Pertama (iii)
- [SIRI BERSIRI] Malam Pertama. (ii)
- [SIRI BERSIRI] Malam Pertama. (i)
- Review: Sayap-Sayap Patah
- chuck
- Dari meja editor muda : Jiwa Seorang Loser
- Senja
- Lagi Reviu Poin Empat Puloh Empat
- Business Proposal
- ZineSatuMalam : Satira
- Kamu
- Review: Zine Satu Malam: Sejarah Alternatif
- 1. Farha tanya, malaikat mana?
- Reviu Buku Punk Rock: Disebalik Fesyen dan Muzik B...
-
▼
February
(26)
3 Responses to Sungguh
tumpang lori kalau boleh :D
selagi ada daya, ada sejuta cara.
'kerna kutakpunya kenderaan'
kamon
kamon
Post a Comment